
Parung, Bogor — 10 September 2025 | Redaksi Sahabat Alam
Siswa TK dan SD Sahabat Alam menjalani pembelajaran berbasis digital dengan memanfaatkan Smart TV. Metode interaktif ini membuat suasana belajar lebih hidup: anak-anak melihat materi dalam bentuk video/animasi dan berdiskusi. Hasilnya, konsep pelajaran lebih mudah dipahami dan minat belajar meningkat.
“Smart TV membuat kelas jadi ‘bernyawa’. Anak bisa lihat, dengar dan praktik dalam satu alur, sehingga materi tidak sekadar dihafal, tetapi dipahami,” kata Wali Kelas SD Sahabat Alam, usai sesi pembelajaran tematik pagi ini.
Pada jenjang SD, guru menayangkan animasi sains tentang perubahan wujud benda, kemudian mengajak siswa menjawab kuis cepat yang muncul di layar. Jawaban dibahas bersama, sementara siswa lain bergiliran maju untuk mempresentasikan alasan mereka. Di TK, pengenalan huruf, angka, warna, dan bentuk dilakukan melalui cerita bergambar, lagu interaktif, serta permainan mencocokkan gambar (matching game)—semua siswa mendapat giliran agar rasa percaya diri terbentuk sejak dini.
Koordinator Kurikulum menjelaskan, teknologi diposisikan sebagai alat bantu yang menyatu dengan pendekatan tematik sekolah. “Fokus kami tetap karakter, kemandirian, dan cinta alam. Smart TV membantu memvisualkan konsep dan memantik dialog. Anak tidak pasif menonton; mereka diajak terbiasa bertanya, menalar, dan berkolaborasi.”
Sejumlah manfaat langsung terlihat. Guru mencatat peningkatan fokus saat diskusi, keberanian presentasi di depan teman, serta pemahaman konsep berkat visualisasi konkret. Model ini juga inklusif bagi berbagai gaya belajar—visual, auditori, maupun kinestetik—karena menggabungkan tayangan, suara, gerak, dan praktik sederhana.
Dengan pendekatan ini, TK & SD Sahabat Alam menegaskan komitmennya menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan relevan